Rabu, 17 September 2008

ABCD = aduh bok cape deh

sumber : kompas


Ingin Balik ke Masa SMA, Ibu Curi Identitas Anaknya

Minggu, 14 September 2008 | 15:48 WIB
GREEN BAY, MINGGU — Masa-masa SMA adalah masa terindah dalam kehidupan remaja. Tak heran jika berbagai kenangan selama masa-masa itu tetap lekat di ingatan meski telah lama berlalu. Namun, kenangan-kenangan macam itu tentu tidak dimiliki setiap orang. Banyak juga yang ternyata tidak mempunyai kenangan pada masa SMA. Mungkin Wendy Brown salah satunya.


Wendy begitu terobsesi dengan masa remajanya yang telah berlalu. Pada usianya yang telah menginjak 33 tahun dan mempunyai seorang putri berusia 15 tahun, mimpinya untuk kembali ke masa itu makin besar.

Puncaknya adalah ketika Wendy nekat menggunakan identitas sang anak untuk mendaftar di sebuah sekolah menengah atas, bahkan ikutan mendaftar menjadi anggota tim pemandu sorak. Kebetulan Wendy tak tinggal bersama anaknya. Putrinya itu tinggal dengan neneknya di Nevada.

Kondisi itu memungkinkan Wendy "mencuri" semua identitas anaknya untuk meraih mimpinya tadi. Semua kisah ini tertuang dalam laporan dugaan tindak kriminal yang diserahkan kepada pejabat setempat yang menuntutnya atas kasus pencurian identitas tersebut.

Menurut laporan tersebut, Wendy diduga ingin meraih ijazah sekolah menengah atas sekaligus menjadi tim pemandu sorak karena tak mempunyai masa remaja dan ada sebagian perjalanan hidupnya yang "hilang".

Kabarnya, Wendy sempat datang pada sesi latihan pemandu sorak dan menghadiri acara pesta kolam di rumah pelatih pemandu soraknya. Gilanya lagi, Wendy sempat menyerahkan cek senilai 134 dollar AS untuk keperluan pembelian seragam pemandu sorak kepada pelatih di Ashwaubenin High School. Namun, ternyata cek itu ditolak pihak bank.

Seorang karyawan sekolah Kim Demeny dalam kesaksiannya mengatakan, Wendy bergaya bak remaja, tapi terlihat sangat pemalu. Meski penampilannya lebih tua dari remaja-remaja di sekolah itu, Demeny mengaku terkecoh dengan gaya Wendy yang mirip dengan gaya anak-anak SMA.

Sementara itu, pengawas pendidikan di SMA ini mengaku mulai melakukan penyelidikan karena Wendy hanya sekolah pada hari pertama minggu lalu. Selebihnya ia tak pernah hadir lagi. Kemudian didapati bahwa Wendy pernah terdaftar di Pahrump Valley High School.

Atas ulahnya ini, Wendy terancam hukuman enam tahun penjara dan denda 10.000 dollar AS. Sayangnya, tak ada nama pengacara untuk Wendy yang tertulis dalam berkas tersebut. Sementara itu, nomor telepon Wendy tak berhasil ditemukan. Ada-ada saja....

Tidak ada komentar: